APA ITU KARAKTER?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki
arti:
1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain.
2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan
Nasional), Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga,masyarakat, bangsa dan negara. Individu
yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa
membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan
yang ia buat.
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah
sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang
dapat diamati pada individu.
Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah
kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau
moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan
sifat-sifat yang relatif tetap.
Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai
kepribadian.
Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa
Yunani “karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau
rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang
berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality
(kepribadian) seseorang.
Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai
penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk)
baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian
kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik
kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan
kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun, mengerahkan dan
mengorganisasikan aktifitas individu.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”
atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya,
orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, dan berwatak.
Karakter mulia berari individu memiliki pengetahuan tentang
potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya
diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban,
pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu
berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih,
teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif,
visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu,
pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan
(estetis0, sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran
untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertidak sesuai
potensi dan kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan
positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang
yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,
sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya
dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai dengan
kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Nilai-Nilai Karakter
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial,
peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi
butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu
nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar
nilai-nilai utama yang dimaksud dan deskripsi ringkasnya:
1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
Yaitu religius; pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
Yaitu religius; pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
(personal)
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan, dan perkerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan, dan perkerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
b. Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
f. Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
g. Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
h. Berpikir logis, kritis, dan inovatif
Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
i. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
j. Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k. Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang mengjadi miliki/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang mengjadi miliki/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
b. Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum.
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum.
c. Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
e. Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4. Nilai karakter dalam hubungannya dengna lingkungan
a. Penduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
a. Penduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
b. Nilai kebangsaan
Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
c. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
d. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama.
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama.
Hakikat Pendidikan Karakter
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Pasal 3 dinyatakan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Sehat
4. Berilmu
5. Cakap
6. Kreatif
7. Mandiri dan
8. Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Sehat
4. Berilmu
5. Cakap
6. Kreatif
7. Mandiri dan
8. Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penaman nilai
karakter kepada peserta didikn yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
pada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter
di LKP, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajarandan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan LKP, pelaksaan aktivitas pembelajran, pemberdayaan sarna prasaran,
pembiayaan dan ethos kerja seluruh warga LKP.
Menurut David Elkind & Freddy Sweet, Ph.D. (2004),
pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut “character education is the
deliberate efort to help people understand, cara about, and act upon core
ethical values. When we think atau the kind of character we want is right, care
deeply about what is right, even in the face of pressure from without and
temptation from within”
Dengan demikian, pendidikan karakter adalah segala sesuatu
yang dilakukan pendidikan, yang mampu mempengaruhi karaker peserta didik.
Pendidik membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan
bagaimana perilaku pendidik, cara pendidik berbiacara atau menyampaikan materi,
bagaimana pendidik bertoleransi, dan berbangsa hal terkait lainnya.
Pentingnya Pendidikan Karakter (Character Building)
Karakter baika merupakan persyaratan agar kompetensi yang
dimiki seseorang dipakai secara bijaksana. Kompetensi hanya akan menjadi
kekayaan dan membawa maslahat bagi orang banyak apabila kompetensi tersebut
disertai dengan karakter baik. Sebaliknya orang yang berkompetansi tinggi namum
karakternya tidak baik cenderung akan memakai kompetensinya untuk hal-hal yang
merugikan masyarakat. Dengan demikian, apabila dalam satu masyarakat kerusakana
karakter meluas, maka bangsa tersebut akan digerogoti sendiri oleh warganya,
atau dengan kata lain masyarakatnya akan melalukan tindakan merusaka diri
sendiri.
Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadidemoralisasi
pada masyarakatnya. Banyak pakar, filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan
bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih
dahulu agar bisa membantu sebuah masyarakat yang tertib aman dan sejahtera.
Hubungan antara kualitas karakater dan kemajuan bangsa amat
erat. Bangsa yang maju ditandai dengna kualitas karakter masyarakatnya yang
baik. Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University,
mengungkapkan bahwa ada sepuluh tandan-tanda zamanyang harus diwaspadai karena
jiak tanda-tanda itu sudah ada berarti bahwa sebuat bangsasedang menuju jurang
kehancuran. Dengan kata lain, jika sepuluh tanda itu ada di Indonesia,
bersiap-bersiap bahwa Indonesia aka menuju jurang kehancaruan. Ke sepuluh tanda
tersebut adalah:
1. Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
3. Pengaruh peer group yang kuta dalam tindak kekerasan
4. Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba alkohol, dan seks bebas.
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
6. Menurunnya etos kerja
7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan pendidik
8. Rendahnya rasa tangguang jwaba individu dan warga negara
9. Membudayanya rasa tanggung jawab individudan warga negara
10. Adanya rasa saling curigai dan kebencian di antara sesama.
1. Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
3. Pengaruh peer group yang kuta dalam tindak kekerasan
4. Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba alkohol, dan seks bebas.
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
6. Menurunnya etos kerja
7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan pendidik
8. Rendahnya rasa tangguang jwaba individu dan warga negara
9. Membudayanya rasa tanggung jawab individudan warga negara
10. Adanya rasa saling curigai dan kebencian di antara sesama.
MENGAPA MAHASISWA HARUS BERKARAKTER?
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun
1990). Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1989). Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono,
1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya
dengan perguruan tinggi, dididik dan di harapkan menjadi calon-calon
intelektual.
Mahasiswa pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di
dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi
penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih
baik. Mahasiswa dianggap sebagai ‘agent of change’, atau agen perubahan
yang akan pelaksana perubahan dan pembaharuan setiap sisi
kehidupan untuk menciptakan suatu kondisi yang baik dalam kehidupan
berbangsa sehingga menghasilkan suatu situasi yang didambakan oleh setiap
bangsa, yaitu kesejahteraan setiap rakyat.
Di jaman sekarang ini, mahasiswa hanya
disibukkan dengan seluruh kegiatan kuliah (kegiatan intra dan extra
kampus) yangmemberi corak yang sangat berwarna dan beragam, dan tanpa
disadari pengkayaan ini akan membawa mahasiswa menjadi sosok dengan jati diri yang
beragam. Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan intra atau extra kampus
terkadang terjebak pada suatu atmosfer yang mereka anggap membawa mereka dalam
suasana kebebasan yang benar-benar bebas. sebagian mahasiswa tersebut
memanfaatkan bahwa keaktifan mereka dalam organisasi intra dan ekstra kampus
boleh besikap bebas dan sudah merasa sebagai penguasa yang menguasai
kampus.
Dalam realita yang kita temui lebih banyak
mahasiswa yang tidak sadar dan tidak memiliki karakter sebagai
mahasiswa sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak
memiliki perilaku yang baik, seperti mahasiswa yang tidak memiliki
sopan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan
bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa
dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku
bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat.
Sudah saatnya dilakukan sebuah penyeimbangan kehidupan
mahasiswa antara dunia perkuliahan dan pengkayaan diri mahasiswa melalui
kegiatan intra dan extra kampus untuk memantapkan mahasiswa dalam menghadapi
dunia nyata kelak. pembentukan karakter bukan hanya milik dan tugas
mahasiswa semata dan ia harus mencari sendiri tetapi juga menjadi suatu
tantangan bagi civitas academika
Melihat masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis merasa perlu untuk menuliskan makalah ini. Makalah yang berjudul “Mahasiswa
Berkarakter Untuk Membentuk Pendidikan Dan Kehidupan Bangsa Yang Lebih Baik” yang
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan masukan bagi pembaca khususnya bagi
mahasiswa Indonesia sehingga bisa tercipta generasi mahasiswa yang lebih baik.
MAHASISWA BERKARAKTER
Mahasiswa berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki
wawasan kebangsaan biasanya mempunyai kepekaan sosial yang tinggi terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa. Tidak hanya peka, tetapi setelah
mengetahui masalah yang ada biasanya dia akan melakukan upaya untuk bisa
memperbaikinya. Mahasiswa berkarakter memiliki sikap dan perilaku yang
baik, yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
beberapa cirri mahasiswa berkarakter yaitu :
1. Memiliki wawasan yang
luas.
Seorang mahasiswa dituntut untuk megerti dan menyadari
keadaan di sekitarnya. Wawasan yang luas tidak hanya didapat dari ilmu yang
dipelajari di perkuliahan saja, melainkan juga bisa didapat dari lingkungan
sekitar.
2. Mampu membagi waktu
Masa kuliah merupakan masa-masa yang terdapat banyak waktu
luang. Tinggal bagaimana mahasiswa itu sendiri dapat mengatur waktu yang
dimilikinya, seperti untuk kuliah, organisasi, hobi, refreshing, dan pacaran.
Mahasiswa yang mampu membagi waktunya dengan baik, kelak akan menjadi seorang
mahasiswa yang ideal
3. Memahami seluk beluk
tempat menuntut ilmu.
Kampus, tempat mahasiswa menuntut ilmu menyimpan banyak
cerita yang tidak akan terlupakan. Untuk menjadi mahasiswa ideal, mahasiswa
harus mengerti seluk-beluk tempat menuntut ilmunya tersebut. Mulai dari dosen
yang mengajar, ruangan belajar, fasilitas yang tersedia. Dengan mengetahui
secara detail, mahasiswa akan mudah mengakses hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan perkuliahan.
4. Pintar, rajin, aktif.
Tiga hal ini (pintar, rajin, aktif) adalah sifat wajib yang
dimiliki oleh seorang mahasiswa ideal. Pintar dalam artian bahwa seorang
mahasiswa pintar mengkondisikan diri dengan sekitarnya. Rajin berarti mengikuti
kegiatan yang dipilihnya dengan rajin, tidak menjalani dengan setengah hati.
Aktif yaitu turut serta dalam kegiatan-kegiatan positif universitas.
5. Pintar
berdiskusi.
Sesuai dengan materi yang didapat pada LKMM pra dasar,
mahasiswa itu harus memiliki sikap kritis. Dengan sikap kritis yang dimiliki,
mahasiswa mempunyai kemampuan dalam berdiskusi. Kemampuan berdiskusi ini
sangatlah berguna di masyarakat dan dunia kerja nantinya. Kemampuan berdiskusi
yang baik di masa kuliah akan bermanfaat dalam menyampaikan pendapat di forum,
sehingga tercapailah predikat mahasiswa ideal.
Ada beberapa macam karakter yang perlu dimiliki oleh tiap
mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin yang kelak dapat memimpin bangsa ini
dengan baik. Karakter-karakter itu diantaranya adalah :
1. Beretika
2. Berwawasan luas
3. Bertanggung jawab
4. Pintar, rajin dan
aktif
5. Memiliki reasa kasih
sayang yang tinggi terhadap sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar