TUGAS BIOLOGI
SEMESTER GANJIL
“Laporan Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi
Kerja Enzim
Katalase”
Ditulis oleh :
|
|
16
|
Mila Rosyda
|
17
|
Moch Saifur Rijal
|
18
|
Muhamad Bayu Ardana
|
19
|
Muhammad Andi Kurniawan
|
Sekolah Menengah Atas Negeri
1 Srengat
Tahun Ajaran 2015 / 2016
Laporan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kerja
Enzim Katalase
A. TUJUAN
1. Menyelidii peranan Enzim Katalase
2. Meyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim
3. Mengetahui serta memahami reaksi – reaksi
kimia yang terjadi pada pengujian Enzim Katalase
B.
LANDASAN TEORI
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen
Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh
yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidogen Peroksida (H2O2)
diubah menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) .
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Tabung reaksi (5 buah)
2. Pipet tetes
3. Satu set alat penumbuk
4. Korek api
5. Pisau
6. Lidi
7. Hati ayam
8. Larutan H2O2
9. Larutan HCl
10. Larutan KOH
11. Akuades
12. Es
13. Lilin Kimia
C. CARA KERJA
1. Memotong hati ayam kecil kecil dengan pisau.
2. Menghaluskan hati ayam dengan penumbuk
dan diencerkan dengan akuades.
3. Menyiapkan tabung reaksi sebanyak 5 buah
yang sudah diberi label A, B, C, D, dan E.
4. Memasukkan ekstrak hati ayam sampai 1 cm
kedalam masing – masing tabung reaksi.
5. Menambahkan 7 tetes H2O2 pada
tabung A dan menutupnya dengan ibu jari dengan benar – benar rapat.
6. Menambahkan 5 tetes HCl kedalam tabung B. Lalu
menambahkannya H2O2 sebanyak 7 tetes dan ditutup dengan ibu jari.
7. Menambahkan 5 tetes KOH kedalam tabung C. Lalu menambahkannya H2O2 sebanyak 7 tetes
dan ditutup dengan ibu jari.
8. Memanaskan tabung D, dengan
memanaskannya di dalam air yang dipanaskan selama 10 menit dangan lilin. Lalu
menambahkan H2O2 pada tabung sebanyak 7 tetes dan ditutup dengan ibu jari.
9. Mendinginkan tabung E, dengan
mendinginkannya di gelas kimia yang telah diisi aquades dengan es batu selama
10 menit. Lalu menambahkannya H2O2 pada tabung sebanyak 7 tetes dan ditutup dengan ibu jari.
10. Membakar salah satu ujung lidi hingga
muncul bara dan mematikan api jika bara terdapat api.
11. Semua tabung diberi perlakuan sama
dengan memasukkan bara api dengan perlahan-lahan dimulut tabung.
12. Mengamati pembentukan gelembung dan
bara api pada masing masing tabung.
13. Memasukkan hasil pengamatan dalam
tabel.
D. REAKSI
1. Reaksi Pada Tabung A
Ekstrak hati + H2O2 →
2. Reaksi Pada Tabung B
Ekstrak + HCl + H2O2 →
3. Reaksi Pada Tabung C
Ekstrak + KOH + H2O2 →
4. Reaksi Pada Tabung D
Ekstrak + H2O2 →
5. Reaksi Pada Tabung E
Ekstrak + H2O2 →
E. HASIL PENGAMATAN
No.
|
Tabung Reaksi
|
Keadaan Gelembung
|
Keadaan Bara Api
|
1.
|
A ( Ekstrak hati + H2O2 )
|
++++
|
++++
|
2.
|
B ( Ekstrak + HCl + H2O2 )
|
+
|
-
|
3.
|
C (Ekstrak + KOH + H2O2 )
|
++
|
++
|
4.
|
D (Ekstrak (dipanaskan) + H2O2 )
|
++
|
++
|
5.
|
E (Ekstrak (didinginkan) + H2O2 )
|
++++
|
++
|
Keterangan :
-
: Apabila Tidak Ada
+ : Apabila sedikit
++ : Apabila sedang
+++ : Apabila banyak
++++ : Apabila banyak sekali
F. ANALILIS DAN PEMBAHASAN
1. Ekstrak hati
+ H2O2
Ketika ekstrak hati ayam ditambah
H2O2 (hidrogen peroksida) menghasilkan
gelembung -gelembung udara yang sangat banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat pada ekstrak hati
ayam dapat mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara
ke dalamnya, timbul nyala api besar.
Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi O2 (oksigen).
2. Ekstrak + HCl + H2O2
Ketika ekstrak hati ayam mendapat
tambahan HCl (asam klorida) , membuat ekstrak hati ayam dalam keadaan terlalu
asam, karena larutan HCl merupakan asam kuat yang pHnya ± 1. Lalu ditambah H2O2 ternyata,
menghasilkan gelembung udara yang sangat sedikit. Sedangkan pada waktu dimasukkan
lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak + KOH + H2O2
Ketika ekstrak hati ayam mendapat
tambahan KOH (kalium hidroksida), membuat ekstrak hati ayam dalam keadaan
terlalu basa, karena larutan KOH merupakan basa kuat yang pHnya ± 14. Lalu ditambah H2O2 ternyata, terbentuk gelembung udara yang sedang. Sedangkan pada waktu dimasukkan
lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api kecil. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak (dipanaskan) + H2O2
Ketika ekstrak hati ayam dipanaskan,
membuat ekstrak hati ayam memiliki suhu yang lebih tinggi. Lalu ditambah H2O2 ke dalamnya ternyata, terbentuk
gelembung udara yang sedang. Sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api kecil. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi suhu yang lebih
tinggi.
5. Ekstrak (didinginkan)
+ H2O2
Ketika ekstrak hati ayam didinginkan,
membuat ekstrak hati ayam memiliki suhu yang lebih rendah. Lalu ditambah H2O2 ke dalamnya ternyata, terbentuk
gelembung udara sangat banyak. Sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api kecil. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi suhu yang lebih
rendah.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan eksperimen kami lakukan, kami dapat menyimpulkan
bahwa, enzim katalase
hanya dapat bekerja pada pH tertentu / optimum
( tidak terlalu asam atau basa ) dan enzim katalase juga hanya dapat bekerja pada suhu tertentu / optimum (tidak
terlalu panas atau terlalu dingin). Oleh karena itu, pH dan suhu
merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi enzim katalase.
H. LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar